Wednesday, September 9, 2009

Bunga Bakung



Mat. 6:29 Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Tuhan Yesus mengambil suatu contoh dari alam pula. Ia mengatakan "perhatikanlah bunga bakung di ladang". Kata Yunani "αγρος - agros" bisa berarti "ladang/sawah", juga dapat berarti semua tempat di luar kota dan di luar kampung ( country, farm, piece of ground, land. ). Kata "αγρος - agros", lebih baik di sini dalam makna ke dua, yaitu tempat-tempat lereng-lereng gunung di Palestina, yang pada bulan Februari dan Maret diliputi bunga-bunga yang tumbuh sendiri. Karena ladang/ sawah di daerah Palestina ditanami gandum.

"Bunga bakung/ bungan Lily" mungkin juga terjemahan yang kurang tepat, sebab bunga itu "jarang" terdapat di Palestina. Banyak penafsir berpendapat bahwa apa yang dimaksudkan ialah bunga anemone, yang banyak sekali di lereng gunung pada bulan Februari dan Maret, dengan warnanya yang ungu, sama dengan pakaian kebesaran seorang raja. Pada bulan April di Palestina hawa menjadi panas dan hujan berhenti, sehingga bunga dan daun dari anemon Itu layu. Kemudian dipakai untuk memanaskan dapur. Kalau dapur harus panas agak lama, dengan sendirinya kayu yang perlu, tetapi daun-daun yang kering dapat dipakai supaya api menyala sebentar dengan keras. Dalam ayat 30 kata "rumput" berarti bunga-bunga anemone itu.
Apa yang dimaksud dalam ayat 29 merujuk kepada Raja Israel Salomo yang terkenal akan kekayaannya, bunga anemone yang begitu singkat umurnya, dan yang tidak lama kemudian ikut terpotong bersama rumput yang dipakai sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan manusia (lihat Yakobus 1:11). Bunga itu, kata Yesus, mempunyai "pakaian" lebih bagus daripada Salomo, raja yang kaya itu. Dan semuanya itu oleh sebab pemeliharaan Tuhan; karena bunga itu tidak bekerja dan tidak memintal untuk memperoleh "pakaian" tsb. Jikalau Tuhan sedemikian rupa memelihara bunga yang dianggap sebagai tidak berharga, maka pastilah Bapa di Sorga akan memberi pakaian kepada anak-anak-Nya yang percaya akan Dia dan yang mau taat kepada-Nya.

Frasa "hai orang yang kurang percaya" dalam ayat 30, ungkapan ini dipergunakan 4 kali dalam Injil Matius, satu kali dalam Injil Lukas, sebagai dorongan pertumbuhan maupun tegoran : Jangan menjadi orang yang kurang percaya! Jangan menjadi kuatir dan gelisah!

Dapatlah dimengerti apabila bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, hidup dalam kekuatiran, sebab mereka tidak mengenal Bapa di Sorga. Tetapi pengikut-pengikut Yesus tahu tentang Bapa di Sorga, yang mengenal kebutuhan anak-anak-Nya.

Semuanya itu tidak berarti, bahwa anak-anak Allah harus berlipat tangan. Dalam Perjanjian Baru dengan cukup jelas dikatakan bahwa orang Kristen harus bekerja (lihat 2 Tesalonika 3:6-12), kita tahu bahwa bekerja adalah hal lain daripada kekuatiran. Kita baca teladan dari Rasul Paulus demikian :


* 2 Tesalonika 3:6-12
3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.

Paulus dalam kesibukan pelayanannya, ia tetap bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia, walaupun mempunyai hak sebagai gembala jemaat dan pemberita Injil untuk menerima "upah" atau persembahan/ sokongan dari jemaat, namun ia memilih menjadi seorang "amateur" oleh karena kecintaannya kepada Allah dan pelayanan kepadaNya. Ini adalah teladan yang sungguh amat baik.
source: www.akupercaya.com

No comments: