Life is so beautiful.....! Keep shining, keep smiling, keep glowing, keep loving, keep praying. And Be wise in everything...
Wednesday, September 30, 2009
Sirsak : Anti Kanker
Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)
Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.
Tapi kenapa kita t id ak tahu?
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
Pohonnya rendah, di Brazil dinamai Graviola, di Spanyol Guanabana, bahasa Inggrisnya Soursop. Di Indonesia, ya buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaibâ€, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan h id up. T id ak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
Riset membuktikan pohon ajaib dan buahnya ini bisa :
Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
T id ak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!
Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib†ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita t id ak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, keh id upan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!
Tapi kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?
Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini t id ak berhasil.Graviola t id ak bisa di-kloning.Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.
The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak dipublikasikan.
Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung d id alam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat t id ak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang t id ak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.
Setelah selama kurang lebih 7 tahun t id ak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb diatas.
Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun. Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.
So, since you know it now you can help a friend in need by letting him know or just drink some sour sop juice yourself as prevention from time to time. The taste is not bad after all. It's completely natural and definitely has no side effects. If you have the space, plant one in your garden.
The other parts of the tree are also useful.
The next time you have a fruit juice, ask for a sour sop.
source: email fr my friend
Wednesday, September 9, 2009
Bunga Bakung
Mat. 6:29 Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Tuhan Yesus mengambil suatu contoh dari alam pula. Ia mengatakan "perhatikanlah bunga bakung di ladang". Kata Yunani "αγρος - agros" bisa berarti "ladang/sawah", juga dapat berarti semua tempat di luar kota dan di luar kampung ( country, farm, piece of ground, land. ). Kata "αγρος - agros", lebih baik di sini dalam makna ke dua, yaitu tempat-tempat lereng-lereng gunung di Palestina, yang pada bulan Februari dan Maret diliputi bunga-bunga yang tumbuh sendiri. Karena ladang/ sawah di daerah Palestina ditanami gandum.
"Bunga bakung/ bungan Lily" mungkin juga terjemahan yang kurang tepat, sebab bunga itu "jarang" terdapat di Palestina. Banyak penafsir berpendapat bahwa apa yang dimaksudkan ialah bunga anemone, yang banyak sekali di lereng gunung pada bulan Februari dan Maret, dengan warnanya yang ungu, sama dengan pakaian kebesaran seorang raja. Pada bulan April di Palestina hawa menjadi panas dan hujan berhenti, sehingga bunga dan daun dari anemon Itu layu. Kemudian dipakai untuk memanaskan dapur. Kalau dapur harus panas agak lama, dengan sendirinya kayu yang perlu, tetapi daun-daun yang kering dapat dipakai supaya api menyala sebentar dengan keras. Dalam ayat 30 kata "rumput" berarti bunga-bunga anemone itu.
Apa yang dimaksud dalam ayat 29 merujuk kepada Raja Israel Salomo yang terkenal akan kekayaannya, bunga anemone yang begitu singkat umurnya, dan yang tidak lama kemudian ikut terpotong bersama rumput yang dipakai sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan manusia (lihat Yakobus 1:11). Bunga itu, kata Yesus, mempunyai "pakaian" lebih bagus daripada Salomo, raja yang kaya itu. Dan semuanya itu oleh sebab pemeliharaan Tuhan; karena bunga itu tidak bekerja dan tidak memintal untuk memperoleh "pakaian" tsb. Jikalau Tuhan sedemikian rupa memelihara bunga yang dianggap sebagai tidak berharga, maka pastilah Bapa di Sorga akan memberi pakaian kepada anak-anak-Nya yang percaya akan Dia dan yang mau taat kepada-Nya.
Frasa "hai orang yang kurang percaya" dalam ayat 30, ungkapan ini dipergunakan 4 kali dalam Injil Matius, satu kali dalam Injil Lukas, sebagai dorongan pertumbuhan maupun tegoran : Jangan menjadi orang yang kurang percaya! Jangan menjadi kuatir dan gelisah!
Dapatlah dimengerti apabila bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, hidup dalam kekuatiran, sebab mereka tidak mengenal Bapa di Sorga. Tetapi pengikut-pengikut Yesus tahu tentang Bapa di Sorga, yang mengenal kebutuhan anak-anak-Nya.
Semuanya itu tidak berarti, bahwa anak-anak Allah harus berlipat tangan. Dalam Perjanjian Baru dengan cukup jelas dikatakan bahwa orang Kristen harus bekerja (lihat 2 Tesalonika 3:6-12), kita tahu bahwa bekerja adalah hal lain daripada kekuatiran. Kita baca teladan dari Rasul Paulus demikian :
* 2 Tesalonika 3:6-12
3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Paulus dalam kesibukan pelayanannya, ia tetap bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia, walaupun mempunyai hak sebagai gembala jemaat dan pemberita Injil untuk menerima "upah" atau persembahan/ sokongan dari jemaat, namun ia memilih menjadi seorang "amateur" oleh karena kecintaannya kepada Allah dan pelayanan kepadaNya. Ini adalah teladan yang sungguh amat baik.
source: www.akupercaya.com
Yesus dalam Narasi Islam
sumber: http://cetak.fajar.co.id/news.php?newsid=82714
Oleh: Ismail Amin (Mahasiswa Mostafa International University Republik Islam Iran)
Adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, Yesus as adalah tokoh yang kelahiran dan kehidupannya telah menciptakan gelombang gerakan kemanusiaan yang luar biasa.Ia termasuk yang disebut Thomas Carlyle sebagai 'pencipta' sejarah. Seorang tokoh teladan kemanusiaan yang sangat penting keberadaannya dalam tradisi Kristiani dan Islam.
Geoffrey Parrinder, seorang Kristiani, ahli teologi Islam di Oxford University, Inggris, menulis sebuah buku yang sangat unik dan menarik berjudul Jesus in The Qur'an (Oxford: Oneworld, 1995).
Kajian Geoffrey Parrindar dalam bukunya menunjukkan bahwa Yesus merupakan salah satu dari sekian nabi yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dan terhormat dalam Islam. Yesus dalam Alquran disebut 'Isa. Nama Yesus berasal dari perkataan bahasa Syiria, Yeshu' , dan dalam bahasa Arab menjadi 'Isa.
Di dalam Alquran terdapat tiga surat yang berkaitan dengan Isa, yaitu: surat Al Imran, Al Maidah, dan Maryam. Nama Isa disebut sebanyak 35 kali, dan umumnya turun pada surat-surat Madaniyah, sedangkan sebutan tidak langsung namun berkaitan dengan 'Isa sebanyak 93 kali di dalam 15 surat.
Alquran memberikan sejumlah gelar kehormatan kepada 'Isa as, setidaknya tiga gelar utama, yaitu: nabi, al-Masih dan Anak Maryam. Dia seorang nabi karena memiliki kuasa (eksousia) sehingga mampu memperlihatkan mukjizat sebagai tanda atas kenabiannya.
Patut disayangkan, meskipun tercatat sebagai nabi, apresiasi umat Islam terhadap tokoh ini teramat minim, bahkan sebagai sosok yang asing. Yesus seakan-akan hanya 'milik' umat Kristiani.
Kita sering lupa bahwa semua nabi adalah bersaudara dan mereka membawa misi tauhid. Apalagi di dalam rukun iman umat Islam diwajibkan untuk beriman kepada kitab suci dan nabi-nabi sebelum Islam.
Dalam teologi Islam, Yesus memiliki status khusus sebagai salah satu nabi ulu' al-'azm, lima nabi utama dengan sejumlah keistimewaan, yang patut dihargai dan dihormati. Alquran menyediakan informasi yang mendetail tentang tahap-tahap kehidupan Yesus (as), dari kelahirannya,
perjalanan dakwah tauhidnya, proses pengangkatannya ke haribaan Allah, kemunculannya kembali dan kematiannya. Dalam Alquran, banyak terdapat ayat yang menggambarkan penghormatan yang begitu tinggi terhadap Yesus. Dalam surah Ali-Imran ayat 45, Yesus digambarkan sebagai sebuah Kalimat dari Allah.
Tentu saja penafsiran logos dalam teologi Kristen berbeda dengan penafsiran kalimat di kalangan umat Islam. Islam menyebut Yesus sebagai kalimat Allah justru untuk menegaskan statusnya sebagai nabi.
Karena statusnya tinggi sebagai nabi, Yesus menjadi manifestasi sempurna dari Allah, orang yang menyampaikan pesan Allah, yang berkata atas nama Allah dan karenanya menjadi Kalimah Allah, bukan Allah itu sendiri yang berinkarnasi.
Dalam penafsiran lain, Ia diciptakan langsung dengan kalimat Allah yakni "Kun" maka terciptalah ia, tanpa melalui proses pencampuran sperma dan sel ovum sebagaimana kebanyakan kelahiran manusia pada umumnya.
Selain digelari 'Kalimat Allah', Yesus juga disebut sebagai 'Ruh Allah'. Allah swt berfirman: "Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan) dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya"(4:171).
Ruh adalah simbol paling nyata tentang eksistensi Tuhan. Karena itu, mungkin ini menjadi alasan bagi kalangan Kristen menganggap Yesus memiliki sifat ketuhanan.
Sedangkan –mengutip bahasa Muhsin Labib- teologi Islam memahaminya sebagai ruh yang telah dibersihkan sedemikian rupa sehingga menjadi cermin yang dengannya Tuhan dikenal.
Ibnu al-'Arabi, dalam The Bezels of Wisdom (Fushus al-Hikam) mengatakan, "Biara menjadi suci bukan karena kesucian dalam bangunannya, tetapi karena ia merupakan tempat menyembah Tuhan".
Gelar yang lain kepada 'Isa ialah al-Masih (messias, mashiah, kristus), yang arti harfiah ialah "diurapi". Sebelum Islam datang kata al-Masih memang sudah dikenal di Arabia bagian selatan.
Di dalam Alquran sebutan al-Masih disebutkan sebanyak 11 kali, semuanya dalam surat Madaniyah. Di dalam bahasa Ibrani kata mashiah digunakan untuk mengacu pada seorang juru selamat yang dinanti-nantikan. Kata itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi Kristos.
Jadi, nama Isa al-Masih adalah identik dengan Yesus Kristus. Bisa juga kata al-masih dikaitkan dengan kata masaha dalam bahasa Arab, artinya membasuh atau menyucikan.
Gelar lain yang sering disebut di dalam Al Quran ialah Anak Maryam ('Isa Ibn Maryam). Kisah kelahiran 'Isa Ibn Maryam dijelaskan dua kali secara rinci dalam Alquran. Memang para malaikat memberi tahu Maryam akan kedatangan sebuah kalimah (perkataan atau logos) dari Tuhan 'yang bernama al-Masih" (Q. 3:45).
"Anak Maryam dan ibunya" dikatakan telah dipilih sebagai tanda karena ia memberikan keterangan dan bukti-bukti tentang Tuhan (Q. 2: 87, Q. 23:50, Q. 43:63).
Seorang pakar tafsir modern, Baidawi, mengatakan bahwa gelar Anak Maryam dipakai untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa 'Isa dilahirkan dan merupakan anak manusia, bukan anak Tuhan sebagaimana dalam doktrin Kristen.
Keistimewaan lainnya, nama Al-Masih Isa putra Maryam adalah pemberian langsung dari Allah SWT, tidak sebagaimana kelahiran anak pada umumnya, anggota keluarganyalah yang memberi nama. Allah berfirman : "(Ingatlah) ketika Malaikat berkata,
"Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)." (Qs. Ali Imran: 45)
Menyoal Natal
Dari sini, umat Kristiani kiranya perlu mencatat bahwa umat Islam menerima Yesus sebagai juru selamat, bersama seluruh nabi lainnya. Karena fungsi kenabian adalah menyelamatkan umat manusia dari belenggu-belenggu yang memasung pundak-pundak mereka.
Yesus (as) pada masanya sebagaimana Muhammad yang diutus di akhir zaman adalah sebagai rahmat bagi semesta alam. Alquran menyebutnya sebagai "sebuah tanda bagi alam semesta" (Q. 21:91) dan dia diutus "untuk Kami jadikan tanda bagi manusia" (Q. 19:21).
Karenanya, perayaan Natal semestinya tidak dipandang hanya sebagai hari raya kelahiran Yesus sebagai putra Tuhan Bapak sesuai teologi Kristen semata, sehingga tidak terkesan hanya milik umat Kristiani saja.
Melainkan juga perlu dipandang dan ditradisikan sebagai hari raya kelahiran Yesus, Nabi Isa (as) Sang Kalimat dan Ruh Allah, sebagaimana diyakini umat Islam.
Dalam teologi Islam, wajib mengimani keseluruhan nabi tanpa memilah-milah. Bagi saya penggalan do'a Yesus, "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan kembali." (Qs. 19 : 33) menunjukkan hari kelahirannya adalah sesuatu yang patut dihargai.
Bahwa kemudian Nabi Isa "dijadikan" Anak Tuhan oleh umat Kristiani, adalah suatu hal yang lain lagi, yang tidak mengurangi arti ucapan Yesus itu. Artinya, Natal (hari lahir Yesus) diakui oleh kitab suci Alquran sebagai hari yang mulia, juga sebagai kata penunjuk hari kelahiran beliau harus dihormati oleh umat Islam juga.
Kalau Yesus (as) dan pengikutnya menjadikan hari turunnya hidangan dari langit buat mereka sebagai hari raya (baca Qs. 5 : 114) maka hari dimana nabi dilahirkan yang diutus Tuhan untuk menyajikan hidangan akal dan ruhani yang menyelamatkan manusia maka lebih patut lagi untuk dijadikan hari raya.
Maka secara pribadi, tidak ada ganjalan psikologis sedikitpun untuk turut merayakan Natal sebagaimana penulis yakini tentang Yesus sebagai salah satu Nabi Allah, yang tentu saja dalam bentuk dan maksud yang berbeda.
Makna perayaan hari besar suatu agama tidak mesti bertempat pada kuatnya akurasi hitungan hari dan tanggal, tapi bagaimana merevitalisasi makna-makna di balik perayaannya.
Karenanya, tidak perlu berlarut-larut mempersoalkan 25 Desember yang diyakini kaum Kristiani sebagai hari kelahiran Yesus, kalaupun umat Islam tidak menerimanya, izinkan mereka mengekspresikan keyakinan mereka, bagi mereka amal mereka, bagi kita amal kita. Selamat atas kelahiran Yesus Kristus (as).
Wallahu'alam bishshwwab.
Pemancing Cilik
Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.
Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.
"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.
"Lo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?"
"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.
"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"
Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.
Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.
Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."
Subscribe to:
Posts (Atom)